Teori Cattell tentang Kepribadian
http://inan-aufa-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-101767-Etika dan Kepribadian-Teori Kepribadian Raymond Cattel.html
Dalam diri Raymond Cattell kita menemukan sosok seorang peneliti yang minat besarnya pada metode-metode kualitatif tidak mempersempit spektrum perhatiannya terhadap data dan masalah-masalah psikologis. Ia menaruh perhatian pada penemuan peneliti yang menggunakan metode-metode penelitian lainya, meskipun intisari pandangan didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor karena dari sinilah ia mendapatkan variabel-variabel yang di anggap sangat penting untuk menerangkan tingkah laku manusia. Kemampuan menerjemahkan ide-ide psikoligis kedalam rumusan-rumusan matematis yang jelas, akan tetapi dari sekalian teoritikus yang dibicarakan dalam buku ini, mungkin Cattell paling menyerupai Henry Murray.
Kedua teoritikus itu sangat menekankan konstruk-konstruk motivasi : Murray menyebut “needs” atau kebutuhan-kebutuhan, sedangkan Cattell menyebut “dynamic traits” atau sifat-sifat dinamik; keduanya banyak menggunakan perumusan psikoanalitis.
Raymond Bernard Cattell lahir di Staffordshire, inggris pada tahun 1905 dan menyelesaikan pendidikan di inggris. Ia mendapatkan gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dalam bidang kimia, dan P.Hd dalam bidang psikologi dibawah bimbingan Spearmandi institut yang sama pada tahun 1929.
Sama semua teoritikus lain yang menekankan metode analisis faktor, Cattell sangat berhutang budi pada karya rintisan Spearman dan pengembangan-pengembangan luas yang dilakukan oleh Thurstone, dalam menelusuri dimensi-dimensi yang mendasari tingkah laku dan penekanannya pada self- regarding sentimen ( dorongan untuk mempertahankan harga diri ).
Dalam jangka 40 tahun, Cattell telah menerbitkan buku-buku dan artikel-artikel dala jumlah yang menakjubkan, meliputi tidak hanya dalam bidang penelitian kepribadian dan pengukuran jiwa ( mental measurement) tetapi juga dalam topik-topik dalam bidang-bidang dari psikologi eksperimental, psikologi sosial dan ilmu genetika manusia.
Pandangan sekilas tentang perkembangan berbagai minat Cattell dalam bidang psikologi dapat diperoleh dari 62 makalah yang dikumpulkan dalam personality and social psychology( 1964 ). Cattell adalah juga pencipta banyak tes psikologi, termasuk The culture free test of intelegence ( 1944 ), The O-A pesonality test batter (1954), dan The 16 pesonality factor questionnaire ( bersama D.R Saunders dan G.F. Stice,1950 )
Hakikat Kepribadian: Struktur Sifat-sifat
Sistem konstruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan salah satu dari yang paling komleks dari teori yang kita bahas dalam buku ini. Akan tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap sebagai keadaan sementara, sebagaimana terungkap dari kutipan berikut:
“pengetahuan kami tenyang psikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan metode naturalistik dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol, sedangkan dalam proses penempatan pada sebuah basis yang lebih kokoh dengan memakai metode-metode statistikyang lebih canggih”
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komleks dan terdiferensiasi, yang motivasinya sebagai besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits atau sifat-sifat dinamik.
Sifat-sifat
Sifat merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu “ struktur mental” , suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.
Cattell menyatakan bahwa jika sifat-sifat campuran memang harus merupakan hasil campuran dari kedua faktor ini, maka sekurang-kurangnya ada kemungkinan bahwa sifat-sifat sumber dapat dibagi atas sifat-sifat yang merupakan hasil pengaruh hereditas, dan sifat-sifat yang berasal dari faktor-faktor lingkungan.
Sifat-sifat Abilitas dan Temperamen
Dalam pandangan Cattell, ada tiga sumber data utama tentang keptibadian, yakni: life record atau catatan riwayat hidup atau data –L; self-rating queslionncire atau kuesioner penelitian-diri atau data-Q; dan objective test atau tes objektif atau data-T.
Hal penting yang menetukan hasil analisis faktor adalah titik tolaknya, yakni variabel-veriabel permukaan dengan mana seorang peneliti mulai, dan Cattell sangat menekankan pentingnya mentepkan sampel yang memadai dari seluruh bidang kepribadian pada awal penelitian penjajakan.
Faktor-faktor kepribadian utama oleh Cattell dipandang terdapat secara mantap baik pada data-L maupun data-Q perlu dicatat bahwa banyak dari nama-nama faktor mengambarkan kegemaran khas Cattell untuk menciptakan istilah-istilah baru, Parmia,Premsia,Autin.
Contoh Faktor data-T, (T) 24, Kecemasan”
Muatan pengukuran
Kesediaan untuk mengakui kelemahan-kelemahan biasa.
Kecendrungan untuk setuju.
Sifat rendah hati dalam melakukan perbuatan yang belumpernah dicoba.
Sifat keras serba mencari kesalahan yang tertinggi.
Sedikit kegemaran terhadap bacaan yang patut dipertanyakan.
Emosionalitas yang tinggi dalam menyatakan pendapat.
Banyak simtom ketegangan kecemasan yang tertahan.
Cattell berpendapat bahwa sebagian dari langkah kecocokan antar sumber-sumber data mungkin hanya berati bahwa pendekatan-pendekatan pengukuran yang berbeda mengambil sampel data pada tingkat generalitas yang berlainan, akibatnya kesesuaian satu-lawan –satu antar faktor tidak berhasil ditemukan, sebaliknya hanya terdapat kecocokan antar tingkat pada taraf sedang.
Persamaan Spesifikasi
Andaikan orang bisa menggambarkan kepribadian berdasarkan abilitas, temperamen, dan bermacam-macam sifat lainnya, untuk memprediksi respon seorang individu dalam suatu situasi khusus tertentu. Atau dalam dunia akademik, sebuah persamaan sepesifikasi dapat dikembangkan untuk memprediksi prestasi akademik berdasarkan variabel-veriabel abilitas dan keperibadian ( bdk,Cattell dan Butcher,1968 )
Sifat-sifat Dinamis
Dalam sistem Cattellada 3 macam sifat-sifat dinamik yang penting yakni,sikap,Erg dan sentimen. Erg kira-kira serupa dengan dorongan-dorongan biologis, sedangkan sentimen serupa dengan struktur-struktur sikap yang dipelajari. Sikap. Bagi Cattell, siakap adalah variabel dinamik yang menjelma, ungkapan struktur dinamik dasar yang dapat diamati, dari mana erg dan sintimen serta hubungannya satu sama lain dapat disimpulkan. Intensitas tertentu untuk melakukan serangkaian tindakan terhadap suatu objek. Jadi, “saya ingin sekali mengawini seorang wanita” menunjukan suatu intensitas minat(“ingin sekali”) untuk melakukan suatu tindakan (“ kawin”) terhadap suatu objek (“seorang wanita”).
Erg. Secara sangat sederhana, erg adalah suatu sifat sumber yang ditentukan oleh pengaruh konstitusi dan dinamik. Tekanan yang luar biasa pada motivasi ergik mencerminkan keyakinannya bahwa faktor-faktor hereditas tingkah laku telah diremehkan oleh para psikolog amerika masa kini.
Sentimen. Sentimen adalah sifat sumber dinamik yang dibentuk oleh lingkungan. Jadi, sentimen sama dengan Erg, kecuali bahwa sentimen adalah akibat pengaruh faktor-faktor pengalaman dan sosio-kultural, bukan faktor-faktor konstitusi. Dari divinisi maupun pemakaian konsep sangat sesuai dengan konsep serupa dalam teori McDougall, yang juga disebut sentimen.
Dalam pandangan Cattell, sentimen cendrung terorganisasi sekitar objek-objek budaya yang penting, seperti pranata-pranata sosial atau tokoh-tokoh. Ke arah mana berbagai konstelasi sikap yang rumit tumbuh dan terfokus selama pengalaman hidup individu.
Kisi-kisi Dinamika. (dinamic traits) saling berhubungan dalam satu pola subsidiation (Cattall meminjam istilah tersebut dari Murray). Hal ini berati bahwa unsur-unsur tertentu bersifat subsider terhadap unsur-unsur lainnya, atau berfungsi sebagai sarana bagi tercapainya tujuan dari unsur-unsur lainnya itu. Jalur-jalur yang beraneka ragam dan tumpang tindih antara erg dan sentiman serat sikap-sikap yang di ungkapnnya ini merupan dasar untuk menyimpulkan erg dari sentimen. Apabila kita amati bahwa sekumpulan sikap tertentu cenderung berlainan dalam hal kekuatan antara orang yang satu dengan yang lain, atau dalam diri seseorang dari waktu ke waktu, maka kita dapat menyimpulkan adanya suatu struktur erg atau sentimen yang mendasarinya.
Diri.Diri ( self) merupakan salah satu sentiman, tetapi yang istimewa yang penting, karena hampir semua sikap kurang lebih cenderung mencerminkan sentimen-diri. Dalam beberapa penelitian ( lihat misalnya, Cattell dan Horn,1963) sentimen-sentimen superegodan sentimen diri ideal yang berhubungan tetapi berbeda itu bahkan juga muncul, Cattell dipandang memainkan peranan menentukan dalam rangka integrasi kepribadian, dengan saling menghubungkan pengungkapan dari berbagai erg dan sentimen.
Konflik dan Penyesuaian diri. Cattell telah mengemukakan bahwa suatu cara praktis untuk menyatakan tingkat konflik yang dimunculkan oleh suatu tindakan tertentu terhadap seseorang ialah dengan menggunakan persamaan spesifikasi ( specification equation ) yang menunjukkan keterlibatan sifat-sifat sumber dinamik orang itu ( erg dan sentimen ) dalam tindakan tersebut. Misalnya minat pemuda untuk kawin memiliki persamaan spesifikasi erg seks, sifat suka berteman, dan rasa ingin tahuannya; ia berfikir bahwa orang tuanya akan merestui dan hal itu akan berpengaruh baik bagi harga dirinya.
Pemecahan teoritis yang dikemukakan Cattell ialah membagi situasi ( dan indeks-indeks situasi dari unsur-unsur yang teletak pada belakan persamaan ) menjadi dua komponen; komponen pertama menunjukan stimulasi pokok, (focal stimulus),yakni aspek situasi yang direspon secara langsung oleh orang yang bersangkutan, sedangkan komponen lainnya menunjukan kondisi-kondisi latar belakang(background conditions) ,yang menetukan keadaan organisme pada saat sedang berlangsung. Kondisi-kondisi latar belakang ini memainkan peranan formal modulator-modulator,yang untuk sementara waktu mengubah makna psikologis sesuai secara sistematis, sehingga respon individu bisa berubah.
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian pada taraf deskriptif semata-mata, dengan memetakan perubahan struktur-struktur kepribadian selama kehidupan seseorang. Dalam penelitian-penelitian tentang temperamen dan sifat dinamik, Cattelldean kawan-kawannya telah mengadakan penelitian analisis faktor pada tingkat orang dewasa dan kanak-kanak, dalam rangka mengembangkan alat-alat yang mampu mengukur faktor-faktor kepribadian yang sama pada usia yang berberda-beda.
Cattell telah mengemukakan bahwa salah satu cara untuk mengatasi kesulitan ini ialah melakukan penelitian-penelitian perantara terhadap kelompok-kelompok usia menengah; maka, dibandingkannyalah versi orang dewasa dan versi anak berusia 11 tahun dari koesioner kepribadian yang dianalisis faktor secara terpisah dengan memberikan kedua-duanya kepada kelompok menengah yang berusia 16 tahun(Cattell dan Beloff, 1953).
Cattell telah membahas bukti akan adanya kecendrungan-kecendrungan akibat pengaruh usia pada berbagai faktor temperamen, seperti misalnya meningkatkan H ( petualang) C ( kekuatan ego) serta menurunkan O ( kecenderungan merasa salah) dan L ( kecurigaan) antara usia 11 sampai 23 tahun ( Sealy dan Cattell,1966).
Analisa Hereditas dan Lingkungan
Selama beberapa tahun , Cattell sangat tertarik menyelidiki bobot relatif pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan terhadap sifat-sifat sumber. Untuk mengembangkan suatu metode yang dinamakannya Analisis Verians Abstrak Ganda ( Multiple Abstact Variance Analysis). Cattell menginterpretasikan ini sebagai bukti apa yang disebut Hukum pemaksaan kearah terata biososial yakni suatu kecenderuangan dari pengaruh-pengaruh lingkungan untuk secara sistematis melawan munculnya variasi genetik.
Belajar
Cattell membedakansekurang-kurangnya tiga jenis belajar yang memainkan peranan penting dalam perkembangan kepribadian. Dua yang pertama adalah pengkondisian klasik (clasical conditional )dan pengkondisian instrumenal/ operan ( instrumental conditioning/operant) dari psikolog eksperimen yang sudah terkenal luas.
Jenis belajar yang ketiga dinamakan integration learning jenis belajar ini pada dasarnya merupakan sejenis belajar instrumental yang lebih canggih. Menurut Cattell, personality learning paling tepat dilukiskan sebagai suatu perubahan berdimensi ganda sebagai respon terhadap pengalaman dalam situasi yang berdimensi ganda, personality learning secara empiris ialah melalui prosedur yang disebut analisis jalan penyesuaian diri ( adjustment path analysis).
Integrasi antara pematangan dan belajar
Cattell mencoba memadukan perubahan-perubahan kepribadian yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh lingkungan dan pematangan yang memiliki dasar genetik kedalam bagian teoretis( Cattell,1973b) istilah treptik yang disebabkan oleh agen-agen yang bersifat eksternal seperti stimulasi,dietobat-obatan dan sebagainya. Tujuannya adalah membagi atau membedakan kurva-kurva perubahan perkembangan berbagai sifat kedalam komponen-komponen genetik dan treptik.
Konteks Sosial
Memusatkan perhatian pada individu dalam interaksi dengan lignkungan dekat mereka. Pada bagian ini kita akan meninggalkan pembatasan itu dan meninjau usaha-usaha yang telah dilakukan Cattell untuk memberikan tekanan yang memadai pada faktor-faktor pembentuk tingkah laku yang bersifat sosiokultural. Ada banyak peranan sosial yang dapat berperan sebagai sumber yang membentuk atau mempengaruhi kepribadian namun yang peling penting ialah keluarga. Disamping sumber pengaruh utama ini, ada pun pranata-pranata lain yang peranannya patut dipertimbangkan, seperti pekerjaan, sekolah,kelompok sebaya, agama, partai politk,dan bangsa. Ternyata analisis faktor memainkan peranan yang sama menentukannyadalam mendeskripsikan kepribadian individu.
Penelitian Khas dan metode-metode Penelitian
Dalam bagian ini, akan kita bahas dengan sangat singkat sejumlah aspek khas pandangan-pandangan Cattell tentang penelitian kepribadian. Penelitian yang menggunakan analisis faktor dan kegemarannya yakni tentang sifat-sifat dinamika seorang individu.
Dimuka sudah kita singgung keyakinan Cattell bahwa penelitian bersekala besar akan membuahkan kemajuan-kemajuan yang apaling berartibagi masa depan bidang ini. Pertama, ada penelitian-penelitian teknik-R yang merupakan pendekatan yang lazim dikalangan psikolog. Disini, sejumlah besar individu membandingkan berdasarkan kinerja mereka pada dua tes atau lebih, disini yang kita pertanyakan adalah seberapa konsistenkah tingkah laku individu itu dan statistik yang diperoleh merupakan indeks tentang seberapa jeuh aspek-aspek yang berbeda dari tingkahlaku individu sejalan.
Penelitian Analisis Faktor terhadap seorang individu
Jenis penelitian ini mengandung masalah-masalah khusus dalam segi metode. Di samping kesulitan memperoleh subyek yang kooperatif dan dapat diandalkan, kita harus memiliki alat ukur yang dapat dikenalkan berulang kali pada individu yang sama tanpa menimbulkan efek-efek yang berarti yang disebabkan oleh pengetesan yang berulang ulang itu sendiri dan kita berharap dengan sifat yang memperlihatkan fluktuasi yang cukup besar dari hari ke hari.
Jadi, struktur faktor umum dari populasi mampu melukiskan secara cukup baik oknum khusus ini, tidak ada faktor-faktor khusus penting muncul dari analisis. Setelah faktor-faktor berhasil di identifikasikan, maka nisa di estimasikan skor-skornya untuk setiap sisi pengukuran, dengan grafik selama preode eksperimen.
Beberapa Formulasi Lain
Dua penyumbang utama dibidang ini selain Cattell adalah H.J. Eysenck dan J.P. Guilford. Seorang teoritikus ketiga , William Stephenson, bisa juga ditambahkan namun karena penelitian tentang teknik-Q telah dibahas dalam bab 8 , maka cukup kita catat disini bahwa analisi faktor terhadap berbagai ekspresi seseorang juga merupakan cara lain mempelajari kepribadian dengan analisis faktor.
H.J.Eysenck
Eysenck melihat suatu kepribadian sebagai sesuatu yang hierarkis. Atau type-type( types), pada tingkat berikutnya adalah sifat-sifat ( traits). pada tingkat type, Eysenck menganalisa kepribadian menurut tiga dimensi yang luas, yakni; Neurotikisme, ekstraversi-introversi, dan psikotikisme,karia penelitian empirisnya yang paling luas dan berkenan dengan dua yang pertama dari tiga faktor ini. Tentang ini Eysenck berpandangan sama, namun berpendapat bahwa tingkat analisisnya secara teoritis lebih berbobot dan secara empiris lebih dapat diandalkan ( Eysenck, 1956).
J.F. Guilford
Kepribadian sudah dimulai sekurang-kurangnya pada awal tahun 1930-an, ketika ia menerbitkan sebuah makalah yang menunjukan bahwa item-item yang dimaksudkan untuk mengukur sifat tunggal introversi-ekstroversi sesungguhnya mencakup beberapa faktor kepribadian yang berbeda ( Guilford,1934) salah satu hasil dari penelitian ini adalah inventori keperibadian yang di namakan Guilford zimmerman Temperament Survey ( Guilford dan Zimmerman, 1949 ), yang mengukur 10 sifat yang dirumuskan sebagai faktor-aktivitas umum, rasa terkekang versus ratimia ( kecenderungan untuk takenal susuah), sifat subyek berkuasa, sifat suka bergaul, stabilitas emosi, objektivitas, keramah-tamahan, sifat hati-hati, hubungan-hubungan pribadi, dan kejantanan tampak, ada sedikit persamaan antara daftar ini dan daftar Cattell. Rupanya sampai taraf tertentu, hal ini disebabkan karena Guilford lebih suka menggunakan faktor-faktor ortogonal, sedangkan Cattell membiarkan faktor-faktornya bersifat oblik satu sama lain.
Guilford melihat keperibadian sebagai suatu struktur sifat yang tersusun secara hirarkis, mulai dari tipe-tipe yang luas pada puncaknya. Kemudian sifat-sifat primer , kemudian hexes ( yakni, diposisi-diposisi agak khusus sepeti kebiasaan-kebiasaan.) .Guilford juga mengakui adanya sejumlah sub-area utama dalam keperibadian serta sifat-sifat abilitas, teperamen dan dinamik. Jadi, dalam ranah temperamen, dimensi “positf-negatif “ melahirkan faktor “ percaya dari versus interior” dalam bidang tingkah laku umum dan faktor” sifat periang versus sifat pemalu” dalam bidang emosi.
Status Sekarang dan Evaluasi
Selama beberapa tahun Cattell berhasil mengembangkan suatu teori kepribadian yang luas, beraneka ragam dan komleks, sebagai suatu prestasi intelektual, teorinya itu hendaknya dipandang setara dengan teori-teori lain yang dibahas dalam buku ini.
Jelas juga bahwa Cattell dan para koleganya telah menghasilkan data empiris berkaitan dengan teori mereka dengan jumlah yang melampaui jumlah data yang diilhami oleh sebagian terbesar dari teori-teori kepribadian yang telah dibicarakan. Minat teoritis Cattell yang begitu luas rupanya selalu cenderung membawanya ke suatu proyek baru sebelum yang lama benar-benar terpancang dengan kokoh. Penelitian kepribadian yang baik memang lambat dan mahal. Sebagian terbesar atas usaha Cattell sendiri lah bahwa banyak segi dalam teorinya memiliki landasan empiris sebanyak sebagaimana kita lihat.
Teori Cattell tidak bisa disebut pelopor dalam arti sebagai mana sebutan tersebut dikenakan pada teori freud, Roger atau Sullivan, atau bahkan Allport atau Murray , kendati teori ini telah menarik sejumlah kecil pengikut yang aktif. Hal ini sebagian disebabkan oleh seluk-beluk teknik faktor analisis, telah membuat seorang pembaca awam mundur atau menyingkir. Sesungguhnya sayang, karena justru pembaca terahir ini lah yang seharusnya bisa menghargai kekayaan gagasan-gagasan teoritis Cattell dan harta karun fakta mentah yang berhasil dikumpulkan oleh laboratoriumnya selama bertahun-tahun. Bagaimana pun, harus harus di ingat bahwa teori Cattell sampai kini masih aktif berkembang –penilaian akhir belum diperlukan atau belum cocok untuk dilontarkan pada saat ini.
(http://hariezz-ndutt.blogspot.com/2009/05/teori-analitik-faktorial-cattell.htm)
http://inan-aufa-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-101767-Etika dan Kepribadian-Teori Kepribadian Raymond Cattel.html
Dalam diri Raymond Cattell kita menemukan sosok seorang peneliti yang minat besarnya pada metode-metode kualitatif tidak mempersempit spektrum perhatiannya terhadap data dan masalah-masalah psikologis. Ia menaruh perhatian pada penemuan peneliti yang menggunakan metode-metode penelitian lainya, meskipun intisari pandangan didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor karena dari sinilah ia mendapatkan variabel-variabel yang di anggap sangat penting untuk menerangkan tingkah laku manusia. Kemampuan menerjemahkan ide-ide psikoligis kedalam rumusan-rumusan matematis yang jelas, akan tetapi dari sekalian teoritikus yang dibicarakan dalam buku ini, mungkin Cattell paling menyerupai Henry Murray.
Kedua teoritikus itu sangat menekankan konstruk-konstruk motivasi : Murray menyebut “needs” atau kebutuhan-kebutuhan, sedangkan Cattell menyebut “dynamic traits” atau sifat-sifat dinamik; keduanya banyak menggunakan perumusan psikoanalitis.
Raymond Bernard Cattell lahir di Staffordshire, inggris pada tahun 1905 dan menyelesaikan pendidikan di inggris. Ia mendapatkan gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dalam bidang kimia, dan P.Hd dalam bidang psikologi dibawah bimbingan Spearmandi institut yang sama pada tahun 1929.
Sama semua teoritikus lain yang menekankan metode analisis faktor, Cattell sangat berhutang budi pada karya rintisan Spearman dan pengembangan-pengembangan luas yang dilakukan oleh Thurstone, dalam menelusuri dimensi-dimensi yang mendasari tingkah laku dan penekanannya pada self- regarding sentimen ( dorongan untuk mempertahankan harga diri ).
Dalam jangka 40 tahun, Cattell telah menerbitkan buku-buku dan artikel-artikel dala jumlah yang menakjubkan, meliputi tidak hanya dalam bidang penelitian kepribadian dan pengukuran jiwa ( mental measurement) tetapi juga dalam topik-topik dalam bidang-bidang dari psikologi eksperimental, psikologi sosial dan ilmu genetika manusia.
Pandangan sekilas tentang perkembangan berbagai minat Cattell dalam bidang psikologi dapat diperoleh dari 62 makalah yang dikumpulkan dalam personality and social psychology( 1964 ). Cattell adalah juga pencipta banyak tes psikologi, termasuk The culture free test of intelegence ( 1944 ), The O-A pesonality test batter (1954), dan The 16 pesonality factor questionnaire ( bersama D.R Saunders dan G.F. Stice,1950 )
Hakikat Kepribadian: Struktur Sifat-sifat
Sistem konstruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan salah satu dari yang paling komleks dari teori yang kita bahas dalam buku ini. Akan tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap sebagai keadaan sementara, sebagaimana terungkap dari kutipan berikut:
“pengetahuan kami tenyang psikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan metode naturalistik dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol, sedangkan dalam proses penempatan pada sebuah basis yang lebih kokoh dengan memakai metode-metode statistikyang lebih canggih”
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komleks dan terdiferensiasi, yang motivasinya sebagai besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits atau sifat-sifat dinamik.
Sifat-sifat
Sifat merupakan yang terpenting dari sekalian konsep Cattell. Sifat adalah suatu “ struktur mental” , suatu penyimpulan yang didasarkan pada tingkah-laku yang dapat di observasi untuk menjelaskan keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsisten dalam tingkah laku ini.
Cattell menyatakan bahwa jika sifat-sifat campuran memang harus merupakan hasil campuran dari kedua faktor ini, maka sekurang-kurangnya ada kemungkinan bahwa sifat-sifat sumber dapat dibagi atas sifat-sifat yang merupakan hasil pengaruh hereditas, dan sifat-sifat yang berasal dari faktor-faktor lingkungan.
Sifat-sifat Abilitas dan Temperamen
Dalam pandangan Cattell, ada tiga sumber data utama tentang keptibadian, yakni: life record atau catatan riwayat hidup atau data –L; self-rating queslionncire atau kuesioner penelitian-diri atau data-Q; dan objective test atau tes objektif atau data-T.
Hal penting yang menetukan hasil analisis faktor adalah titik tolaknya, yakni variabel-veriabel permukaan dengan mana seorang peneliti mulai, dan Cattell sangat menekankan pentingnya mentepkan sampel yang memadai dari seluruh bidang kepribadian pada awal penelitian penjajakan.
Faktor-faktor kepribadian utama oleh Cattell dipandang terdapat secara mantap baik pada data-L maupun data-Q perlu dicatat bahwa banyak dari nama-nama faktor mengambarkan kegemaran khas Cattell untuk menciptakan istilah-istilah baru, Parmia,Premsia,Autin.
Contoh Faktor data-T, (T) 24, Kecemasan”
Muatan pengukuran
Kesediaan untuk mengakui kelemahan-kelemahan biasa.
Kecendrungan untuk setuju.
Sifat rendah hati dalam melakukan perbuatan yang belumpernah dicoba.
Sifat keras serba mencari kesalahan yang tertinggi.
Sedikit kegemaran terhadap bacaan yang patut dipertanyakan.
Emosionalitas yang tinggi dalam menyatakan pendapat.
Banyak simtom ketegangan kecemasan yang tertahan.
Cattell berpendapat bahwa sebagian dari langkah kecocokan antar sumber-sumber data mungkin hanya berati bahwa pendekatan-pendekatan pengukuran yang berbeda mengambil sampel data pada tingkat generalitas yang berlainan, akibatnya kesesuaian satu-lawan –satu antar faktor tidak berhasil ditemukan, sebaliknya hanya terdapat kecocokan antar tingkat pada taraf sedang.
Persamaan Spesifikasi
Andaikan orang bisa menggambarkan kepribadian berdasarkan abilitas, temperamen, dan bermacam-macam sifat lainnya, untuk memprediksi respon seorang individu dalam suatu situasi khusus tertentu. Atau dalam dunia akademik, sebuah persamaan sepesifikasi dapat dikembangkan untuk memprediksi prestasi akademik berdasarkan variabel-veriabel abilitas dan keperibadian ( bdk,Cattell dan Butcher,1968 )
Sifat-sifat Dinamis
Dalam sistem Cattellada 3 macam sifat-sifat dinamik yang penting yakni,sikap,Erg dan sentimen. Erg kira-kira serupa dengan dorongan-dorongan biologis, sedangkan sentimen serupa dengan struktur-struktur sikap yang dipelajari. Sikap. Bagi Cattell, siakap adalah variabel dinamik yang menjelma, ungkapan struktur dinamik dasar yang dapat diamati, dari mana erg dan sintimen serta hubungannya satu sama lain dapat disimpulkan. Intensitas tertentu untuk melakukan serangkaian tindakan terhadap suatu objek. Jadi, “saya ingin sekali mengawini seorang wanita” menunjukan suatu intensitas minat(“ingin sekali”) untuk melakukan suatu tindakan (“ kawin”) terhadap suatu objek (“seorang wanita”).
Erg. Secara sangat sederhana, erg adalah suatu sifat sumber yang ditentukan oleh pengaruh konstitusi dan dinamik. Tekanan yang luar biasa pada motivasi ergik mencerminkan keyakinannya bahwa faktor-faktor hereditas tingkah laku telah diremehkan oleh para psikolog amerika masa kini.
Sentimen. Sentimen adalah sifat sumber dinamik yang dibentuk oleh lingkungan. Jadi, sentimen sama dengan Erg, kecuali bahwa sentimen adalah akibat pengaruh faktor-faktor pengalaman dan sosio-kultural, bukan faktor-faktor konstitusi. Dari divinisi maupun pemakaian konsep sangat sesuai dengan konsep serupa dalam teori McDougall, yang juga disebut sentimen.
Dalam pandangan Cattell, sentimen cendrung terorganisasi sekitar objek-objek budaya yang penting, seperti pranata-pranata sosial atau tokoh-tokoh. Ke arah mana berbagai konstelasi sikap yang rumit tumbuh dan terfokus selama pengalaman hidup individu.
Kisi-kisi Dinamika. (dinamic traits) saling berhubungan dalam satu pola subsidiation (Cattall meminjam istilah tersebut dari Murray). Hal ini berati bahwa unsur-unsur tertentu bersifat subsider terhadap unsur-unsur lainnya, atau berfungsi sebagai sarana bagi tercapainya tujuan dari unsur-unsur lainnya itu. Jalur-jalur yang beraneka ragam dan tumpang tindih antara erg dan sentiman serat sikap-sikap yang di ungkapnnya ini merupan dasar untuk menyimpulkan erg dari sentimen. Apabila kita amati bahwa sekumpulan sikap tertentu cenderung berlainan dalam hal kekuatan antara orang yang satu dengan yang lain, atau dalam diri seseorang dari waktu ke waktu, maka kita dapat menyimpulkan adanya suatu struktur erg atau sentimen yang mendasarinya.
Diri.Diri ( self) merupakan salah satu sentiman, tetapi yang istimewa yang penting, karena hampir semua sikap kurang lebih cenderung mencerminkan sentimen-diri. Dalam beberapa penelitian ( lihat misalnya, Cattell dan Horn,1963) sentimen-sentimen superegodan sentimen diri ideal yang berhubungan tetapi berbeda itu bahkan juga muncul, Cattell dipandang memainkan peranan menentukan dalam rangka integrasi kepribadian, dengan saling menghubungkan pengungkapan dari berbagai erg dan sentimen.
Konflik dan Penyesuaian diri. Cattell telah mengemukakan bahwa suatu cara praktis untuk menyatakan tingkat konflik yang dimunculkan oleh suatu tindakan tertentu terhadap seseorang ialah dengan menggunakan persamaan spesifikasi ( specification equation ) yang menunjukkan keterlibatan sifat-sifat sumber dinamik orang itu ( erg dan sentimen ) dalam tindakan tersebut. Misalnya minat pemuda untuk kawin memiliki persamaan spesifikasi erg seks, sifat suka berteman, dan rasa ingin tahuannya; ia berfikir bahwa orang tuanya akan merestui dan hal itu akan berpengaruh baik bagi harga dirinya.
Pemecahan teoritis yang dikemukakan Cattell ialah membagi situasi ( dan indeks-indeks situasi dari unsur-unsur yang teletak pada belakan persamaan ) menjadi dua komponen; komponen pertama menunjukan stimulasi pokok, (focal stimulus),yakni aspek situasi yang direspon secara langsung oleh orang yang bersangkutan, sedangkan komponen lainnya menunjukan kondisi-kondisi latar belakang(background conditions) ,yang menetukan keadaan organisme pada saat sedang berlangsung. Kondisi-kondisi latar belakang ini memainkan peranan formal modulator-modulator,yang untuk sementara waktu mengubah makna psikologis sesuai secara sistematis, sehingga respon individu bisa berubah.
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian pada taraf deskriptif semata-mata, dengan memetakan perubahan struktur-struktur kepribadian selama kehidupan seseorang. Dalam penelitian-penelitian tentang temperamen dan sifat dinamik, Cattelldean kawan-kawannya telah mengadakan penelitian analisis faktor pada tingkat orang dewasa dan kanak-kanak, dalam rangka mengembangkan alat-alat yang mampu mengukur faktor-faktor kepribadian yang sama pada usia yang berberda-beda.
Cattell telah mengemukakan bahwa salah satu cara untuk mengatasi kesulitan ini ialah melakukan penelitian-penelitian perantara terhadap kelompok-kelompok usia menengah; maka, dibandingkannyalah versi orang dewasa dan versi anak berusia 11 tahun dari koesioner kepribadian yang dianalisis faktor secara terpisah dengan memberikan kedua-duanya kepada kelompok menengah yang berusia 16 tahun(Cattell dan Beloff, 1953).
Cattell telah membahas bukti akan adanya kecendrungan-kecendrungan akibat pengaruh usia pada berbagai faktor temperamen, seperti misalnya meningkatkan H ( petualang) C ( kekuatan ego) serta menurunkan O ( kecenderungan merasa salah) dan L ( kecurigaan) antara usia 11 sampai 23 tahun ( Sealy dan Cattell,1966).
Analisa Hereditas dan Lingkungan
Selama beberapa tahun , Cattell sangat tertarik menyelidiki bobot relatif pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan terhadap sifat-sifat sumber. Untuk mengembangkan suatu metode yang dinamakannya Analisis Verians Abstrak Ganda ( Multiple Abstact Variance Analysis). Cattell menginterpretasikan ini sebagai bukti apa yang disebut Hukum pemaksaan kearah terata biososial yakni suatu kecenderuangan dari pengaruh-pengaruh lingkungan untuk secara sistematis melawan munculnya variasi genetik.
Belajar
Cattell membedakansekurang-kurangnya tiga jenis belajar yang memainkan peranan penting dalam perkembangan kepribadian. Dua yang pertama adalah pengkondisian klasik (clasical conditional )dan pengkondisian instrumenal/ operan ( instrumental conditioning/operant) dari psikolog eksperimen yang sudah terkenal luas.
Jenis belajar yang ketiga dinamakan integration learning jenis belajar ini pada dasarnya merupakan sejenis belajar instrumental yang lebih canggih. Menurut Cattell, personality learning paling tepat dilukiskan sebagai suatu perubahan berdimensi ganda sebagai respon terhadap pengalaman dalam situasi yang berdimensi ganda, personality learning secara empiris ialah melalui prosedur yang disebut analisis jalan penyesuaian diri ( adjustment path analysis).
Integrasi antara pematangan dan belajar
Cattell mencoba memadukan perubahan-perubahan kepribadian yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh lingkungan dan pematangan yang memiliki dasar genetik kedalam bagian teoretis( Cattell,1973b) istilah treptik yang disebabkan oleh agen-agen yang bersifat eksternal seperti stimulasi,dietobat-obatan dan sebagainya. Tujuannya adalah membagi atau membedakan kurva-kurva perubahan perkembangan berbagai sifat kedalam komponen-komponen genetik dan treptik.
Konteks Sosial
Memusatkan perhatian pada individu dalam interaksi dengan lignkungan dekat mereka. Pada bagian ini kita akan meninggalkan pembatasan itu dan meninjau usaha-usaha yang telah dilakukan Cattell untuk memberikan tekanan yang memadai pada faktor-faktor pembentuk tingkah laku yang bersifat sosiokultural. Ada banyak peranan sosial yang dapat berperan sebagai sumber yang membentuk atau mempengaruhi kepribadian namun yang peling penting ialah keluarga. Disamping sumber pengaruh utama ini, ada pun pranata-pranata lain yang peranannya patut dipertimbangkan, seperti pekerjaan, sekolah,kelompok sebaya, agama, partai politk,dan bangsa. Ternyata analisis faktor memainkan peranan yang sama menentukannyadalam mendeskripsikan kepribadian individu.
Penelitian Khas dan metode-metode Penelitian
Dalam bagian ini, akan kita bahas dengan sangat singkat sejumlah aspek khas pandangan-pandangan Cattell tentang penelitian kepribadian. Penelitian yang menggunakan analisis faktor dan kegemarannya yakni tentang sifat-sifat dinamika seorang individu.
Dimuka sudah kita singgung keyakinan Cattell bahwa penelitian bersekala besar akan membuahkan kemajuan-kemajuan yang apaling berartibagi masa depan bidang ini. Pertama, ada penelitian-penelitian teknik-R yang merupakan pendekatan yang lazim dikalangan psikolog. Disini, sejumlah besar individu membandingkan berdasarkan kinerja mereka pada dua tes atau lebih, disini yang kita pertanyakan adalah seberapa konsistenkah tingkah laku individu itu dan statistik yang diperoleh merupakan indeks tentang seberapa jeuh aspek-aspek yang berbeda dari tingkahlaku individu sejalan.
Penelitian Analisis Faktor terhadap seorang individu
Jenis penelitian ini mengandung masalah-masalah khusus dalam segi metode. Di samping kesulitan memperoleh subyek yang kooperatif dan dapat diandalkan, kita harus memiliki alat ukur yang dapat dikenalkan berulang kali pada individu yang sama tanpa menimbulkan efek-efek yang berarti yang disebabkan oleh pengetesan yang berulang ulang itu sendiri dan kita berharap dengan sifat yang memperlihatkan fluktuasi yang cukup besar dari hari ke hari.
Jadi, struktur faktor umum dari populasi mampu melukiskan secara cukup baik oknum khusus ini, tidak ada faktor-faktor khusus penting muncul dari analisis. Setelah faktor-faktor berhasil di identifikasikan, maka nisa di estimasikan skor-skornya untuk setiap sisi pengukuran, dengan grafik selama preode eksperimen.
Beberapa Formulasi Lain
Dua penyumbang utama dibidang ini selain Cattell adalah H.J. Eysenck dan J.P. Guilford. Seorang teoritikus ketiga , William Stephenson, bisa juga ditambahkan namun karena penelitian tentang teknik-Q telah dibahas dalam bab 8 , maka cukup kita catat disini bahwa analisi faktor terhadap berbagai ekspresi seseorang juga merupakan cara lain mempelajari kepribadian dengan analisis faktor.
H.J.Eysenck
Eysenck melihat suatu kepribadian sebagai sesuatu yang hierarkis. Atau type-type( types), pada tingkat berikutnya adalah sifat-sifat ( traits). pada tingkat type, Eysenck menganalisa kepribadian menurut tiga dimensi yang luas, yakni; Neurotikisme, ekstraversi-introversi, dan psikotikisme,karia penelitian empirisnya yang paling luas dan berkenan dengan dua yang pertama dari tiga faktor ini. Tentang ini Eysenck berpandangan sama, namun berpendapat bahwa tingkat analisisnya secara teoritis lebih berbobot dan secara empiris lebih dapat diandalkan ( Eysenck, 1956).
J.F. Guilford
Kepribadian sudah dimulai sekurang-kurangnya pada awal tahun 1930-an, ketika ia menerbitkan sebuah makalah yang menunjukan bahwa item-item yang dimaksudkan untuk mengukur sifat tunggal introversi-ekstroversi sesungguhnya mencakup beberapa faktor kepribadian yang berbeda ( Guilford,1934) salah satu hasil dari penelitian ini adalah inventori keperibadian yang di namakan Guilford zimmerman Temperament Survey ( Guilford dan Zimmerman, 1949 ), yang mengukur 10 sifat yang dirumuskan sebagai faktor-aktivitas umum, rasa terkekang versus ratimia ( kecenderungan untuk takenal susuah), sifat subyek berkuasa, sifat suka bergaul, stabilitas emosi, objektivitas, keramah-tamahan, sifat hati-hati, hubungan-hubungan pribadi, dan kejantanan tampak, ada sedikit persamaan antara daftar ini dan daftar Cattell. Rupanya sampai taraf tertentu, hal ini disebabkan karena Guilford lebih suka menggunakan faktor-faktor ortogonal, sedangkan Cattell membiarkan faktor-faktornya bersifat oblik satu sama lain.
Guilford melihat keperibadian sebagai suatu struktur sifat yang tersusun secara hirarkis, mulai dari tipe-tipe yang luas pada puncaknya. Kemudian sifat-sifat primer , kemudian hexes ( yakni, diposisi-diposisi agak khusus sepeti kebiasaan-kebiasaan.) .Guilford juga mengakui adanya sejumlah sub-area utama dalam keperibadian serta sifat-sifat abilitas, teperamen dan dinamik. Jadi, dalam ranah temperamen, dimensi “positf-negatif “ melahirkan faktor “ percaya dari versus interior” dalam bidang tingkah laku umum dan faktor” sifat periang versus sifat pemalu” dalam bidang emosi.
Status Sekarang dan Evaluasi
Selama beberapa tahun Cattell berhasil mengembangkan suatu teori kepribadian yang luas, beraneka ragam dan komleks, sebagai suatu prestasi intelektual, teorinya itu hendaknya dipandang setara dengan teori-teori lain yang dibahas dalam buku ini.
Jelas juga bahwa Cattell dan para koleganya telah menghasilkan data empiris berkaitan dengan teori mereka dengan jumlah yang melampaui jumlah data yang diilhami oleh sebagian terbesar dari teori-teori kepribadian yang telah dibicarakan. Minat teoritis Cattell yang begitu luas rupanya selalu cenderung membawanya ke suatu proyek baru sebelum yang lama benar-benar terpancang dengan kokoh. Penelitian kepribadian yang baik memang lambat dan mahal. Sebagian terbesar atas usaha Cattell sendiri lah bahwa banyak segi dalam teorinya memiliki landasan empiris sebanyak sebagaimana kita lihat.
Teori Cattell tidak bisa disebut pelopor dalam arti sebagai mana sebutan tersebut dikenakan pada teori freud, Roger atau Sullivan, atau bahkan Allport atau Murray , kendati teori ini telah menarik sejumlah kecil pengikut yang aktif. Hal ini sebagian disebabkan oleh seluk-beluk teknik faktor analisis, telah membuat seorang pembaca awam mundur atau menyingkir. Sesungguhnya sayang, karena justru pembaca terahir ini lah yang seharusnya bisa menghargai kekayaan gagasan-gagasan teoritis Cattell dan harta karun fakta mentah yang berhasil dikumpulkan oleh laboratoriumnya selama bertahun-tahun. Bagaimana pun, harus harus di ingat bahwa teori Cattell sampai kini masih aktif berkembang –penilaian akhir belum diperlukan atau belum cocok untuk dilontarkan pada saat ini.
(http://hariezz-ndutt.blogspot.com/2009/05/teori-analitik-faktorial-cattell.htm)
Komentar
Posting Komentar