Langsung ke konten utama

Dasar Pendidikan Agama untuk Anak

3 Dasar Pendidikan Agama Untuk Anak

http://kafeilmu.com/dasar-pendidikan-agama-anak/ 

        Dalam mengajarkan agama kepada anak, ada 3 hal mendasar yang perlu ditanamkan yaitu keimanan, ibadah, dan akhlaq. Tiga hal ini sangat penting untuk menjadi dasar pendidikan agama anak. Dengan memenuhi tiga hal ini, diharapkan pada pendidikan selanjutnya, anak dapat menempuhnya secara lebih mudah dan semakin meningkat. Tanpa tiga hal ini, pembekalan masalah agama pada anak tentu sangat kurang. Berikut sedikit deskripsi kafeilmu tentang betapa pentingnya sedari dini memberikan pengalaman keagamaan melalui pendidikan keimanan, ibadah dan akhlaq pada anak.

Signifikasi Pendidikan Agama untuk Anak

Pendidikan mengenai keimanan, ibadah, dan akhlaq (moral dan etika) kepada anak-anak adalah fase penting dalam usaha membentuk insan kamil. Pemberian materi keagamaan yang sesuai dengan metode dan model belajar yang baik, bisa mengantarkan anak pada pemahaman mendasar mengenai masalah-masalah keagamaan. Meski mereka belum sepenuhnya mengerti, akan tetapi hakikat keimanan, tatacara ibadah, dan sopan santun mereka sudah tercermin dengan baik sejak kanak-kanak.
Bahkan dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa, doa seorang anak kecil -yang bahkan belum faham akan arti doanya- bisa menggoncangkan Arsy. Itu artinya, pendidikan agama kepada anak sangatlah signifikan baik dari dari segi kebutuhan beragama anak, maupun usaha memproteksi anak dari perilaku yang bertentangan dengan agama.
Berikut adalah beberapa ulasan mengenai hakikat pendidikan dasar untuk anak, sesuai dengan tiga hal penting yang sudah harus dibiasakan pada anak, yakni, iman, ibadah, dan akhlaq.

Pendidikan Keimanan untuk Anak

Pendidikan keimanan merupaka aspek yang mendasar dalam ajaran Islam. Keimanan ini meliputi kepercayaan terhadap Allah, Rasul, malaikat, kitab-kitabNya dan adanya hari akhir. Iman kepada Allah adalah meyakini bahwa Allah adalah pencipta manusia dan alam semesta. Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa dan hanya Dialah yang berhak disembah.
Sejak kecil anak harus dikenalkan tentang Allah. Menanamkan keimanan anak kepada Allah bukan suatu hal yang mudah karena anak dituntut mempercayai sesuatu yang ghaib dan sulit dijangkau dengan akalnya. Untuk mengatasi kesulitan itu harus digunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Selain itu juga bisa mengenalkan Allah lewat ciptaannya seperti binatang, tumbuhan dan alam sekitarnya.
Pemahaman anak mengenai ketuhanan, bila diberikan sejak dini dapat menjadi pendidikan agama dasar pembentukan pribadi anak yang kuat dan tangguh dalam keimanan, karena sejak dini telah ditradisikan pemahaman tentang keimanan. Bahkan, dengan cara belajar yang baik, hal ini bisa menjadi dasar pendidikan agama anak usia dini yang sangat bermanfaat dalam memupuk pemahaman mereka mengenai konsep ketuhanan sejak dini.
Keimanan terhadap adanya Allah, Rasul, malaikat dan kitabNya merupakan ajaran yang paling mendasar. Ketika seseorang telah memiliki keimanan kepada Allah maka akan lebih mudah mengajak orang tersebut menjalankan ajaran-ajaranNya.
Menanamkan keimanan anak kepada Allah bukanlah suatu hal yang mudah karena anak dituntut mempercayai sesuatu yang ghaib dan sulit dijangkau dengan akalnya. Oleh karena itu harus digunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami anak.

Pendidikan Ibadah untuk Anak

Selain menanamkan aqidah kepada anak, mereka juga harus dikenalkan dengan ibadah-ibadah baik ibadah yang telah ditetapkan atau pun ibadah yang tidak ada ketetapannya. Ibadah yang telah ditetapkan antara lain shalat, puasa, zakat, wudhu dan sebagainya. Ibadah merupakan bentuk penghambaan manusia kepada Allah. Ibadah-ibadah ini harus diperkenalkan pada anak sejak kecil agar mereka dapat melaksanakan dengan baik dan benar ketika mereka sudah baligh.

Pendidikan Akhlaq Anak

Pendidikan akhlaq yang dimaksud di sini adalah sikap anak dalam berhubungan dengan orang lain. Anak-anak hendaknya dilatih untuk senantiasa bersikap baik terhadap orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena itu bersikap baik terhadap orang lain harus selalu dijaga agar dapat hidup damai dan berdampingan dengan orang lain.
Setidaknya, dengan sedikit ulasan ini, kita dapat menjadi semakin tanggap pada kebutuhan pendidikan agama meski kepada anak-anak. Dasar pendidikan agama untuk anak baik dari segi keimanan, ibadah dan akhlaq sangatlah penting diketahui, karena hal ini dapat memacu orang tua agar semenjak dari kanak-kanak, anak sudah mempunyai karakter keagamaan yang kuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Motivasi Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mangandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. [1] McClelland [2] menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan segala sesuatu. Ia menandai tiga motivasi utama, yaitu: penggabungan, kekuatan dan prestasi. Motivasi berprestasi adalah suatu keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk mencapai hasil terbaik. Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang ...

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI JULIAN ROTTER

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Teori belajar kognitif sosial dari Julian Rotter dan Walter Mischel, masing-masing berlandaskan asumsi bahwa faktor kognitif membantu membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya. Kedua pakar teori tersebut menolak penjelasan Skinner yang menyatakan bahwa perilaku terbentuk oleh penguatan langsung, malah mereka menyebutkan bahwa ekspektasi seseorang atas kejadian yang akan datang adalah determinan utama dari perilaku. Rotter beragumen bahwa perilaku manusia paling dapat diprediksikan melalui pemahaman dari interaksi antara manusia dan lingkungan yang berarti untuk mereka. Sebagai interaksionis, Rotter yakin bahwa tidak ada satu pun individu ataupun lingkungan itu sendiri yang sepenuhnya bertanggung jawab atas perilaku. Malah, ia beragumen bahwa kondisi manusia, sejarah masa lalu dan ekspektasi terhadap masa depan adalah kunci utama untuk memprekdisikan perilaku. Dalam hal ini, ia ber...

MAKALAH KEPRIBADIAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sejak pertengahan abad XIX, yang didakwahkan sebagai abad kelahiran psikologi kontemporer di dunia Barat, terdapat banyak pengertian mengenai “psikologi” yang ditawarkan oleh para psikolog. Masing-masing pengertian memiliki keunikan, seiring dengan kecenderungan, asumsi dan aliran yang dianut oleh penciptanya. Meskipun demikian, perumusan pengertian psikologi dapat disederhanakan dalam tigapengertian. Pertama, psikologi adalah studi tentang jiwa ( psyche ), seperti studi yang dilakukan Plato (427-347 SM.) dan Aristoteles (384-322 SM.) tentang kesadaran dan proses mental yang berkaitan dengan jiwa. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, kemauan, dan ingatan. Definisi ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku organisme, seperti perilaku kucing terhadap tikus, perilaku manusia terhadap sesa...