Langsung ke konten utama

Teori Kepribadian : Geoge A Kelly

   Latar Belakang George A. Kelly

http://fahreziadi.blogspot.co.id/2014/05/teori-kepribadian-geoge-kelly.html 
 
George Alexander Kelly dilahirkan pada tanggal 28 April 1905 di sebuah pertanian dekat Perth,Kansas,suatu kota yang hampir tidak di ketahui orang,35 mil di bagian selatan dari Wichita. George adalah satu-satunya anak dari Elfleda M. Kelly,seorang mantan guru,dan Theodore V. Kelly,yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian. Pada saat Kelly dilahirkan,ayahnya berhenti  menjadi pendeta untuk menjadi seorang petani di kansas. Kedua orang tuanya sangat berpendidikan,dan keduanya telah membantu pendidikan formal anak mereka,sebuah keadaan yang sangat berutung bagi Kelly karena riwayat bersekolah Kelly cenderung tidak dapat diandalkan. Kelly merupakan seseorang yang memiliki banyak minat yang berbeda-beda. Gelar sarjananya adalah pada bidang  fisika dan matematika,namun ia juga merupakan anggota tim debat kampus yang menjadikannya sangat memperhatikan masalah sosial.
Minat tersebut mangantarkannya ke University of  Kansas, dan menerima gelar master untuk jurusan sosiologi pendidikan dengan minor  di hubungan kerja dan sosiologi. Kemudian dalam beberapa tahun berikutnya, Kelly beberapa kali pindah dan memegang berbagai posisi. Pertama ia pindah  Minneapolis dan mengajar teknik soapbox oratory (pidato yang disampaikan pada suasana informal) pada kampus khusus bagi pengelola tenaga kerja. Kedua ia pindah ke Sheldon,Iowa,dan mengajar pada suatu kampus junior dan menjadi pelatih drama. Kemudian ia kembali ke Wichita untuk bekerja selama beberapa bulan sebagai insinyur aerounatika. Setalah itu ia pindah ke University of Edinburg di Skotlandia sebagai murid pertukaran pelajar  dan menerima gelar profesor lanjutan dalam bidang pendidikan. Dari gambaran diatas, Kelly telah banyak bereksperiman  secara akademis dalam bidang pendidikan,sosiologi,ekonomi,hubungan tenaga kerja,biometri,patologi bicara ,antropologi,serta telah mengambil jurusan psikologi selama total sembilan bulan. Akan tetapi setelah setelah kembali ke Edinburg,ia memulai karernya dengan serius di bidang Psikologi. Setelah itu Kelly kembali ke Kansas dan  memulai karier akademiknya pada tahun 1931 di Fort Hays State College di Hays Kansas,dengan mengajar Psikologi Fisiologis. Selama di Fort Hays State,Kelly mulai merumuskan suatu teori kepribadian. Kemudia ia menerbitkan hasil kerjanya yang paling penting The Psychology of  Personal Constructs pada tahun 1955,buku ini terdiri dari 2 jilid dan dicetak ulang 1991,berisi tentang keseluruhan dari teori kepribadian Kelly dan salah satudari hasil kerjanya yang diterbitkan pada saat dia masih hidup. Kelly menghabiskan beberapa musim panas sebagai profesor tamu di beberapa kampus,seperti University of  Chicago,University of  Nebraska,University of  Southern California,Northwestern University,Brigham Young University,Stanford Univesity of  New Hampshire,dan City College of New York. Dan pada akhirnya Kelly  meninggal dunia pada tanggal 6 Maret 1967,sebelum ia dapatmenyelesaikan revisi dari teori kontsruk personalnya
.
2.      Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian manusia adalah sistem konstruknya.  Konstruk merupakan cara menafsirkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan konsep yang digunakan individu dalam menafsirkan, mengkategorisasikan, dan memetakan tingkah laku. Individu mengantisipasi meristiwa dan menafsirkan jawabannya. Dia mengalami peristiwa dan menafsirkannya, kmudian menempatkan struktur dan pengertian atas peristiwa tersebut dalam mengamati peristiwa-peristiwa. Individu memperhatikan bahwa beberapa peristiwa memiliki karakteristik umum yang membedakannya dengan peristiwa yang lain. Dia mengenal bahwa peristiwa-peristiwa itu ada yang memiliki karakteristik yang sama dan juga yang berbeda.
Individu mengamati bahwa sebagian orang ada yang tinggi dan ada juga yang pendek, ada pria dan ada juga wanita, ada benda-benda yang keras dan ada juga yang lunak. Upaya mengkonstruk persamaan dan perbedaan sesuatu itu membimbing ke arah suatu konstruk. Tanpa konstruk, kehidupan ini akan kacaukehidupan ini akan kacau.
Kelly memandang semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruksi peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Contoh tentang konstruk hitam-putih dengan konstruk kuantitas dapat diperhalus menjadi empat skala penilaian, yaitu: hitam, sedikit hitam, sedikit/hampir putih, dan putih.
Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu tersusun dari dua kutub atau kombinasi: persamaan-perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila dia hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Kita tidak akan tau konstruk seseorang, sehingga memahami peristiwa-peristiwa yang menyertainya, dan pandanga dia tentang peristiwa itu, apakah dia memandang bahwa peristiwa-peristiwa tersebut bertentangan dengan konstruk yang telah dimilikinya.
Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu sebagai berikut:
a.       Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b.      Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar, serius dari konstruk inti.
c.       Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dari menerima elmen-elmen yang aru.
d.      Impermeable, (tak tembus/tertutup), konstruk yang menolak elmen-elmen baru.
e.       Tight (rapat/erat). Konstruk yang tidak mengubah-ubah prediksi.
f.       Loose (longgar), konstruk dalam mana individu mengharapkan satu hal dalam satu waktu, dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g.      Verbal, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten/ajeg.
h.      Preverbal, konstruk dalam mana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten. Konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan bahwa (masa bayi/kanak-kanak awal).
Konstruk digunakan oleh individu untuk menafsirkan dan peristiwa-peristiwa yang terorganisasi sebagai bagian dari sistem. Konstruk-konstruk dalam sistem diorganisasi/diatur dalam kelompok-kelompok untuk meminimalkan/mengurangi ketidakcocokan/ketidakajegan.
Konstruk-konstruk dalam sistem tersusun secara hirarki, yaitu: Superordinate (termasuk konstruk-bimbingan dan konseling karir lain yang berbeda dalam konteksnya), dan subordinate (satu konstruk yang dimasukkan ke dalam konteks bimbingan dan konseling karir superordinate)
  
3.      Dinamika Kepribadian
Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan kepada teori tradisional tentang motivasi. Kelly tidak mengkonstruk tingkah laku (behavior) dalam istilah-istilah itu menggambarkan bahwa manusia itu kaku (inert), padahal manusia itu pada dasarnya adalah aktif, organisme yang hidup dan berjuang. Dalam hal ini, Kelly merumuskan suatu postulat0asumsi, bahwa “proses seseorang itu secara psikologis dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”.
Postulat itu mengimplikasikan bahwa:
a.       Individu mencari atau menyusun prediksi,
b.      Individu mengantisipasi peristiwa,
c.       Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Dalam pengalaman sehari-hari (peristiwa-peristiwa yang teralami), individu mengobservasi peristiwa-peristiwa itu dari segi kesamaan dan perbedaannya, kemudian mengembangkan menjadi konstruk.
Individu memilih tingkah laku tertentu, karena dia percaya bahwa hal itu merupakan kesempatan yang paling baik mengantisipasi masa depan. Dalam menjelaskan proses ini, Kelly mengajukan suatu: C-P-C Cycle (Circumspection-Preemtion-Control Cycle). Dalam model ini, individu mengkonstruk lingkungannya dengan berhati-hati, yaitu individu mulai kegiatannya dengan mempertimbangkan sejumlah konstruk yang berbeda dalam kaitannya dengan situasi yang dipersepsinya. Kemudian individu memilih di antara konstruk yang sesuai/cocok. Dalam fase ini, individu mempersempit konstruk-konstruk alternati, hingga sampai  kepada satu konstruk yang sangat relevan dengan situasi. Dalam fase ini pula, kondisi-kondisi dipertimbangkan untuk pilihan terakhir (bertindak). Pilihan terakhir diproses, dibuat pada fase control ini. Pilihan ini didasarkan kepada estimasi bahwa konstruk alternatif itu lebih cocok untuk memperluas dan mendefinisikan sistem konstruk.
Jika pilihan akhir itu tidak konsisten dengan sistem konstruknya, maka diganti dengan yang lain. Jika konsisten, maka prediksi itu dapat diajukan dan konstruk dapat disahkan. Setelah itu individu harus mengembangkan konstruk baru atau menghilangkan konstruk lama, dan memasukkan prediksi kepada peristiwa yang terjadi. Kelly membahas proses kompleks yang yang diperkenalkannya yaitu konsep anxiety dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai:
  1. Anxiety (cemas) adalah suatu pengenalan/pengakuan bahw peristiwa-peristiwa yang dikonfrontasikan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya.
  2. Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan struktur ini (konstruk) dirinya. Seseorang merasa terancam, manakala dia merasa terjadinya goncangan dalam sistem konstruknya. Contohnya: Seseorang merasa terancam dengan kematian, jika kematian itu dipersepsi dengan ancaman. Kematian, atau jika kematian itu dikonstruksi sebagai suatu yang memiliki makna bagi kehidupannya.

            Rasa cemas oleh ancaman merupakan keadaan yang kritis bagi organisme. Oleh karena itu individu senantiasa berusaha melindungi dirinya dari kecemasan dengan berbagai cara. Anxiety bukan akibat dari konstruk yang tidak sah (invalidated), tetapi merupakan akibat dari tidak dimilikinya konstruk yang cocok dengan situasi yang dihadapi.
Threat (ancaman) mempunyai daerah percabangan (ramifi-cation) yang luas, manakala individu melakukan beberapa aktivitas yang baru tetapi juga mungkin akan menjadi ancaman bagi individu. Seseorang akan mengalami ancaman manakala dia menyadari bahwa sistem konstruknya dipengaruhi oleh apa (peristiwa/fenomena) yang dihadapinya. Respon terhadap ancaman ini, mungkin bersifat agresif, yaitu mundur ke konstruk yang lama agar dapat menghindar dari kepanikan/kebingungan.
Konsep anxiety dan threat merupakan dimensi baru pandangan Kelly tentang fungsi manusia. Dinamika berfungsinya konsep-konsep tersebut dapat dilihat dari saling mempengaruhinya di antara keinginan (wish) individu untuk mengelaborasi/memperoleh sistem konstruknya dengan keinginannya untuk menghindar/menolak ancaman yang merusak sistem konstruknya. 
      Terdapat dua kemungkinan respon individu terhadap anxiety, yaitu: (1) Submerge (2) Sespend, menghentikan atau menunda elmen-elmen yang tidak baik bagi konstruk. Respon yang terakhir ini dipandang sama konsep psikoanalitik, yaitu represi. Dengan demikian individu dalam menghadapi anxiety, dia mungkin bertindak dalam cara yang akan membuat konstruknya atau sebagian konstruknya tidak tersedia untuk verbalisasi. Dalam menghadapi threat, individu mempunyai satu pilihan di antara kepastian atau kenyataan yang menegangkan dan pemahaman yang meluas.
Sebagian kesimpulan dari pandangan Kelly tentang proses perilaku individu adalah sebagai berikut.
a.       Perilaku/aktivitas individu tidak dilatarbelakangi oleh kekuatan motivasi.
b.   Manusia berperilaku seperti scientific dalam mengkonstruk peristiwa-peristiwa, dalam mmbuat prediksi, dan dalam mencari perluasan sistem konstruknya. Tetapi kadang-kadang tidak seperti scientist, individu merasa begitu cemas karena ketidakpahamannya, dan begitu merasa terancam karna ketidak familiarannyya akan peristiwa yang dihadapinya. Dengan kata lain, manakala individu mampu untuk mengadopsi/memiliki/memperoleh.
4.      Perkembangan Kepribadian
Berdasarkan pengamatan Sechrest (1963), Kelly tidak pernah mengemukakan secara eksplisit tentnag sistem konstruknya yang asli. Kelly menyatakan bahwa konstruk-konstruk itu berasal/bersumber dari usaha mengkonstruksi replikasi (jawaban-jawaban) atas peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dia telah mengelaborasi berbagai peristiwa sehingga terjadinya konstruk-konstruk yang berbeda, seperti konstruk yang sederhana dan rumit (kompleks).
Kelly berpendapat bahwa perkembangan itu ditekankan kepada konstruk preverbal pada masa infancy (bayi kanak-kanak) dan penafsiran budaya yang terlibat dalam proses harapan-harapan yang dipelajari/dialami. Orang memiliki kelompok budaya yang sama dan mereka mengembangkan jenis-jenis harapan yang sama mengenai jenis-jenis perilaku tertentu.
            Berdasarkan hasil penelitian sehubungan dengan pandangan Kelly di atas, telah menunjukkan temuan-temuannya, di antara Signel (1966) mengemukakan bahwa di antara usia 9 da 16 tahun anak-anak menjadi lebih kompleks ranah kognisinya, yaitu perkembangan mereka cenderung menjadi lebih abstrak dalam cara berpikirnya. Mereka memiliki sejumlah cara yang lebih dalam menafsirkan lingkunganya, dan mereka juga lebih fleksibel dalam menafsirkan peristiwa-peristiwa.
            Dua macam penelitian lain telah dilaporkan, bahwa ada relevansi masalah faktor penentu struktur kognitif yang kompleks. Studi pertama mengemukakan, bahwa tingkat kompleksitas kognitif subjek berkaitan erat dengan tingkat kompleksitas rangsangan yang mereka peroleh pada masa anak-anak (Aechrest & Jackson, 1961).
Studi kedua (Cross, 1966) menemukan bahwa orang tua yang memiliki ranah kognitifnya yang kompleks (kaya ide, luas dalam berpikir) lebih menunang berkembangnya kemandirian anak (autonomy) dan kurang mendukung perkembangan sifat otoriter, dibandingkan dengan orang tua yang kompleksitas kognitifnya rendah.
            Untuk mengembangkan kompleksitas kognitif atau struktur yang kompleks maka kepada anak perlu: (1) diberikan kesempatan untuk menguji berbagai peristiwa yang berbeda, dan (2) diberikan berbagai pengalaman yang beragam
            Masalah faktor-faktor yang menentukan isi konstruk dan kompleksitas sistem konstruk adalah suatu hal yang sangat penting. Hal ini terutama karena ada relevansinya dengan bidang pendidikan, yaitu bahwa pendidikan, yaitu bahwa pendidikan akan mampu mengembangkan sistem konstruk yang kompleks, fleksibel, dan adaptif.
Daftar pustaka:
Feist,Jess. Feist J Gregory.2010.theories of personality ,edisi 7,buku 2(terjemahan).jakarta:salemba humanika
Yusuf Syamsu. Nurihsan Achmad. 2011.teori kepribadian .bandung:pt remaja rosdakarya offset
Cervone,Daniel. Pervin A Lawrence.2012.personality:theori and research,edisi 10,buku 2(terjmahan).jakarta:Salemba Humanika
Pervin A Lawrence,Dkk.2012.psikologi kepribadian:teori dan penelirian,edisi ke 9 (terjemahan).jakarta:kencana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Motivasi Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mangandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. [1] McClelland [2] menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan segala sesuatu. Ia menandai tiga motivasi utama, yaitu: penggabungan, kekuatan dan prestasi. Motivasi berprestasi adalah suatu keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk mencapai hasil terbaik. Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang ...

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI JULIAN ROTTER

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Teori belajar kognitif sosial dari Julian Rotter dan Walter Mischel, masing-masing berlandaskan asumsi bahwa faktor kognitif membantu membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya. Kedua pakar teori tersebut menolak penjelasan Skinner yang menyatakan bahwa perilaku terbentuk oleh penguatan langsung, malah mereka menyebutkan bahwa ekspektasi seseorang atas kejadian yang akan datang adalah determinan utama dari perilaku. Rotter beragumen bahwa perilaku manusia paling dapat diprediksikan melalui pemahaman dari interaksi antara manusia dan lingkungan yang berarti untuk mereka. Sebagai interaksionis, Rotter yakin bahwa tidak ada satu pun individu ataupun lingkungan itu sendiri yang sepenuhnya bertanggung jawab atas perilaku. Malah, ia beragumen bahwa kondisi manusia, sejarah masa lalu dan ekspektasi terhadap masa depan adalah kunci utama untuk memprekdisikan perilaku. Dalam hal ini, ia ber...

MAKALAH KEPRIBADIAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sejak pertengahan abad XIX, yang didakwahkan sebagai abad kelahiran psikologi kontemporer di dunia Barat, terdapat banyak pengertian mengenai “psikologi” yang ditawarkan oleh para psikolog. Masing-masing pengertian memiliki keunikan, seiring dengan kecenderungan, asumsi dan aliran yang dianut oleh penciptanya. Meskipun demikian, perumusan pengertian psikologi dapat disederhanakan dalam tigapengertian. Pertama, psikologi adalah studi tentang jiwa ( psyche ), seperti studi yang dilakukan Plato (427-347 SM.) dan Aristoteles (384-322 SM.) tentang kesadaran dan proses mental yang berkaitan dengan jiwa. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, kemauan, dan ingatan. Definisi ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku organisme, seperti perilaku kucing terhadap tikus, perilaku manusia terhadap sesa...