Langsung ke konten utama

Contoh Teks Konseling yang Kurang Tepat..



TUGAS KODE ETIK KONSELING

Konselor     :”selamat siang, mari mari silahkan masuk.”
Konseli       :”Iya Bu..makasih ya Bu”
Konselor     :”Wah siang siang begini datang kemari, ada apa ya mbak…?”
Konseli       :”Begini buk, saya lagi ada masalah…”
Konselor     :”Ow begitu ya..sepertinya saya sudah bertemu sama mbak sebelumnya, tapi saya lupa dimna ya…boleh kita kenalan dulu mbak?
Konseli       :”iya buk, saya novi, masih mahasiswa semester 2…”
Konselor     :”Iya mbak Novi sekarang bisa anada kemukakan kenapa yang menjadi masalah anda?
Konseli       :”Begini buk…saya punya masalah dengan ibu saya yang membuat saya tidak nyaman…”
Konselor     :”Bisa anda ceritakan mbak, masalah apa yang sekiranya membuat anda tidak nyaman?”
Konseli       :”Ibu saya marah sama saya buk”
Konselor     :”Lhohl hakenapa kok ibu anda bisa marah kepada anda mbak, apa yang membuat ibu anda marah kepada anda?”
Konseli       :”Awalnya cuma gara-gara saya disusruh sama ibu saya, tapi saya tidak berangkat buk…”




Konselor     :”Memangnya disusruh apa kok sampai tidak berangkat?”
Konseli       :”Cuma sepele sebenernya buk, disusruh bersihin lantai, tapikan waktu itu saya bener-bener capek buk, baru pulang kuliah, habis UK Pak Asrowi, Prof Harto, Bu Wiy, baru sampe dirumah langsung disuruh bersih-bersih lantai.”
Konselor     :”Oow jadi begitu ya.., terus sekarang bagaimana ibu anda terhadap anda?”
Konseli       :”Ibu saya malah ndiemin saya buk, sudah satu minggu ini diam terus gak mau ngomong apa-apa sama saya.”
Konselor     :”Terus selama ini bagaimana sikap anda terhadap ibu anda?”
Konseli       :”Ya saya diemin juga lah buk, orang diadiemin saya juga kok..”
Konselor     :”Oh..ya.. jadi sama sama diem gitu ya,?
Konseli       :”Iya buk.”
Konselor     :”Saya melihat dan merasakan bahwa kamu merasakan cemas dan marah. Apakah begitu?
Konseli       :”Betul seklai buk”
Konselor     :”Jadi anda benar-benar merasakan cemas dan marah”
Konseli       :”Ya buk”
Konselor   :”apakah menurut anda dengan anda diam masalah tersebut bisa terselesaikan?”
Konseli       :”Lha mau bagaimana lagi buk..? orang dia ndiemin saya terus kok.., gimana mau ngobrol..padahal saya juga kan pengen diperhatiin buk, pengen didirong biar tambah semangat belajar, apa lagi ini udah jadwalnya UK – UK buk gimana nilai saya bisa bagus kalau kayak gini.”
Konselor     :”dari beberapa yang kita bicarakan tadi, saya menangkap bahwa anda seolah-olah ingin sekali memperbaiki hubungan anda dengan ibu anda.”
Konseli       :”Ya, betul buk”
Konselor     :” Tetapi anda sampai saat ini belum mencoba untuk bertindak atau paling tidak anda sudah menentukan sebuah perencanaan yang jelas.”
Konselor     :”Sebelumnya ..pernahkah anda mencoba untuk berbicara pada ibu anda?”
Konseli       :”Pernah buk.”
Konselor     :”Bagaimana respon ibu anda?”
Konseli       :”Cuek buk, malah dikacangin terus saya buk..”
Konselor     :”Lalu kira-kira apa yang ingin anda lakukan terhadap ibu anda, apakah maucuek-cuekan terus?
Konseli       :”Ya pengennya saya tetap menjaga komunikasi dengan ibu saya buk, saya akan mencoba ibu saya bicara buk.”
Konselor     :”Apakah anda berfikir, jika saling komunikasi dapat membantu mengatasi masalah anda?”
Konseli       :”Iya..buk dan saya rasa begitu, dengan komunikasi kesalah pahaman antara saya dan ibu saya akan terminamilisir.”
Konselor     :”Baiklah, kalau begitu...anda sudah memahami juga pentingnya komunikasi, karena itu akan menjadi hubungan anda lebih baik.”
Konseli       :”Iya buk…”
Konselor     :”Jadi dari pembicaraan kita tadi bahwa anda, merasa tidak nyaman atas diamnya ibu anda terhadap anda.”
                   “Jadinya mbak Novi, komunikasi itu sangat penting, dengan komunikasi yang baik, akan menjadikan hubungan menjadi baik pula. Hambatan pasti ada, tapi jangan dia baikan begitu saja. Dan ibuk yakin anda pasti bisa memperbaiki hubungan dengan ibu anda.”
Konselor     :”Baik, bagaimana kondisi anda setelah melakukan konseling ini?”
Konseli       :”Ya..buk, cukup melegakan perasaaan hati, tapi mungkin saya masih butuh ibuk untuk suatu saat bisa share lagi..”
Konselor     :”iya..dengan senang hati mbak Novi.. kapan saja anda datang.. insya Allah saya akan siap membantu anda’
Konseli       :”Iya..buk..terimakasih, kalau begitu saya permisi dulu buk..mari buk..”
Konselor     :”Iya mbak Novi..”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Motivasi Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mangandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. [1] McClelland [2] menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan segala sesuatu. Ia menandai tiga motivasi utama, yaitu: penggabungan, kekuatan dan prestasi. Motivasi berprestasi adalah suatu keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk mencapai hasil terbaik. Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang ...

MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI JULIAN ROTTER

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Teori belajar kognitif sosial dari Julian Rotter dan Walter Mischel, masing-masing berlandaskan asumsi bahwa faktor kognitif membantu membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya. Kedua pakar teori tersebut menolak penjelasan Skinner yang menyatakan bahwa perilaku terbentuk oleh penguatan langsung, malah mereka menyebutkan bahwa ekspektasi seseorang atas kejadian yang akan datang adalah determinan utama dari perilaku. Rotter beragumen bahwa perilaku manusia paling dapat diprediksikan melalui pemahaman dari interaksi antara manusia dan lingkungan yang berarti untuk mereka. Sebagai interaksionis, Rotter yakin bahwa tidak ada satu pun individu ataupun lingkungan itu sendiri yang sepenuhnya bertanggung jawab atas perilaku. Malah, ia beragumen bahwa kondisi manusia, sejarah masa lalu dan ekspektasi terhadap masa depan adalah kunci utama untuk memprekdisikan perilaku. Dalam hal ini, ia ber...

MAKALAH KEPRIBADIAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Sejak pertengahan abad XIX, yang didakwahkan sebagai abad kelahiran psikologi kontemporer di dunia Barat, terdapat banyak pengertian mengenai “psikologi” yang ditawarkan oleh para psikolog. Masing-masing pengertian memiliki keunikan, seiring dengan kecenderungan, asumsi dan aliran yang dianut oleh penciptanya. Meskipun demikian, perumusan pengertian psikologi dapat disederhanakan dalam tigapengertian. Pertama, psikologi adalah studi tentang jiwa ( psyche ), seperti studi yang dilakukan Plato (427-347 SM.) dan Aristoteles (384-322 SM.) tentang kesadaran dan proses mental yang berkaitan dengan jiwa. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, intelegensi, kemauan, dan ingatan. Definisi ini dipelopori oleh Wilhelm Wundt. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku organisme, seperti perilaku kucing terhadap tikus, perilaku manusia terhadap sesa...