https://lokerpuisi.com/2016/03/17/rindu-yang-terlarang-oleh-restiani-astuti/
Jauh melangkah, kaki ini Berpijak.
Ada keyakinan dalam hati untuk terus melangkah, menuju yang tak pasti.
namun setengah hati bimbang dan berteriak keras untuk berhenti.
hembusan angin menerpa wajahku, tak ku hiraukan.
seiring langkah kaki, maka bertambah kejamlah angin mengeluarkan kekuatanya untuk menarikku.
aku lelah,
aku terjatuh,
teguran angin seolah menyadarkanku akan rindu yang terlarang ini..
baiklah, aku memang bodoh jika terus mempertahankan rasa rindu yang terus menerus tumbuh setiap harinya..
genggaman tangannya yang kurasakan dalam hayalku, tatap matanya, dan segala tentangku bersamanya yang masih setia berada dalam hayalku, membuyar seketika.. angin itu kembali menyentakku, menyeretku dan memperjelas padaku bahwa ini terlarang..
segenap jiwaku mati. namun ragaku tetap berdiri kokoh walau semua terasa hambar.
mengumpulkan kekuatan, untuk tetap memlihara rindu terlarang ini..
namun lagi lagi angin menyentak! tak rela membiarkanku hancur hanya karna ego ragaku..
apakah angin itu utusanMu tuhan?
aku mengerti, Kau cemburu padaku yang lebih merindukan hambaMu..
aku berterimakasih.. Kau telah menghentikanku, karna kutau Kau menyayangiku, maka aku menurutiMu..
Rindu yang terlarang – oleh Restiani Astuti
Serang Banten
fb: Restiani Astuti Ar Rabbani
https://lokerpuisi.com/2016/03/17/rindu-yang-terlarang-oleh-restiani-astuti/
Rindu yang terlarang – oleh Restiani Astuti
Jauh melangkah, kaki ini Berpijak.
Ada keyakinan dalam hati untuk terus melangkah, menuju yang tak pasti.
namun setengah hati bimbang dan berteriak keras untuk berhenti.
hembusan angin menerpa wajahku, tak ku hiraukan.
seiring langkah kaki, maka bertambah kejamlah angin mengeluarkan kekuatanya untuk menarikku.
aku lelah,
aku terjatuh,
teguran angin seolah menyadarkanku akan rindu yang terlarang ini..
baiklah, aku memang bodoh jika terus mempertahankan rasa rindu yang terus menerus tumbuh setiap harinya..
genggaman tangannya yang kurasakan dalam hayalku, tatap matanya, dan segala tentangku bersamanya yang masih setia berada dalam hayalku, membuyar seketika.. angin itu kembali menyentakku, menyeretku dan memperjelas padaku bahwa ini terlarang..
segenap jiwaku mati. namun ragaku tetap berdiri kokoh walau semua terasa hambar.
mengumpulkan kekuatan, untuk tetap memlihara rindu terlarang ini..
namun lagi lagi angin menyentak! tak rela membiarkanku hancur hanya karna ego ragaku..
apakah angin itu utusanMu tuhan?
aku mengerti, Kau cemburu padaku yang lebih merindukan hambaMu..
aku berterimakasih.. Kau telah menghentikanku, karna kutau Kau menyayangiku, maka aku menurutiMu..
Rindu yang terlarang – oleh Restiani Astuti
Serang Banten
fb: Restiani Astuti Ar Rabbani
https://lokerpuisi.com/2016/03/17/rindu-yang-terlarang-oleh-restiani-astuti/
Komentar
Posting Komentar